Kiat Untuk Menyelamatkan Diri dari Dajjal


Beberapa kiat untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal, di antaranya:
1. Bacalah doa permohonan perlindungan Allah pada saat duduk sholat tahiyyat akhir sebelum salam kanan dan kiri:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari jahatnya fitnah A-Masih Ad-Dajjal” (HR Muslim)
2. Bacalah surat Al-Kahfi di malam Jumat atau hari Jumat sesuai hadist:
“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi di hari Jumat, maka Dajjal tidak bisa menguasainya atau memudharatkannya.” (HR Baihaqi)
3. Hafalkan sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi sesuai hadist:
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi, ia terlidung dari fitnah Dajjal.” (HR Abu Dawud)
4. Menjauh dan tidak berkeinginan mendekati Dajjal pada masa kemunculannya telah tiba sesuai hadist:
“Barangsiapa mendengar tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh darinya, sebab –demi Allah- sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya(Dajjal) sedang ia mengira bahwa Dajjal tersebut mukmin kemudian ia mengikutinya karena faktor syubbat (tipu daya) yang ditimbulkannya.” (HR Abu Dawud)
5. Menetap di Mekkah atau Madinah pada masa Dajjal telah keluar dan berkeliaran dengan segenap fitnah yang ditimbulkannya. Sesuai hadist:
“Tidak ada negeri (di dunia melainkan akan dipijak (dilanda/diintervensi) oleh Dajjal kecuali Mekah dan Madinah karena setiap jalan dan lereng bukit dijaga oleh barisan Malaikat.” (HR Bukhari-Muslim)


Read More......

Hikmah Gerakan Shalat

Shalat adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sesudah iman kepada Allah. Untuk amalan-amalan hati, amalan yang paling afdhal adalah iman kepada Allah, untuk amalan anggota tubuh tidak ada yang paling afdhal kecuali shalat. Seorang Nasrani Jerman masuk Islam hanya karena mengikuti seorang muslim yang sedang Shalat dalam posisi sujud. Jika qur'an merupakan santapan ruhani (bacaan Shalat) maka shalat merupakan santapan fisik, dan kedua hal tersebut membuat pikiran kita tenang. Berikut beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari gerakan Shalat yang biasa kita lakukan, antara lain:

1. Takbir (Mengangkat Tangan)
Memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk diisi ke mata, telinga, dan mulut.

2. Sedekap (Pengisian Pembuluh Darah di Organ-organ Kepala)
Menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah ditangan kanan akan mengembang. Pada saat mengangkat tangan ingin rukuk semprotan pembuluh darah berkecepatan tinggi di tangan kanan akan mengisi pembuluh darah yang ada di bagian kepala.

3. Rukuk (Pelenturan Memori Otak dan Ginjal)
Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang, merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya. rukuk yang sempurna akan menarik urat pinggang sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan sakit ginjal. Tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha, betis belakang, terpelihara oleh gerakan rukuk dan tulang leher, serta saluran saraf memori juga terdapat kelenturan.

4. I'tidal (Mencegah Sakit Kepala dan Pinggang)
Posisi I'tidal bangun dari ruku membuat aliran darah turun langsung dari kepala, menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Sehingga dapat mencegah saraf keseimbangan tubuh kita sangat berguna untuk menghilangkan sakit kepala dan pingsan dengan tiba-tiba.

5. Sujud (Pencegah Koroner dan Stroke)
Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik, dikunci dipangkal paha, sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan dipompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara yang maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh di kepala. Posisi sujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner. Juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.

6. Duduk Dua Sujud (Duduk perkasa)
Tekukan kaki dan jari kaki dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan saraf keseimbangan tubuh kita. Posisi duduk dua sujud memperbaiki dan menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut sampai ibu jari kaki. Akibat lenturnya saraf keperkasaan ini akan mencegah penyakit diabetes, prostate dan hernia.

7. Duduk Tahiyyat Awal (Duduk Pembakaran)
Posisi duduk ini jika agak lama sehingga lipatan paha dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki menyebabkan pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini akan menjaga agar kaki optimal menopang tubuh kita.

8. Duduk Tasyahhud Akhir (Keseimbangan Saraf dan Penyembuhan Wasir)
Posisi duduk ini lebih baik dari bersila. Dalam ilmu yoga jika pergelangan kaki akan dipegang, lalu tekan diarea cekungan akan berguna untuk membongkar pengapuran dikaki kiri. Duduk ini membuat saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik.

9. Salam (Terapi Penyakit Kepala)
Gerakan salam jika dilakukan secara maksimal, bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Berkat kontraksi otot-otot di kepala dihasilkan energi panas dan zat-zat yang diperlukan untuk rehabilitasi jaringan yang rusak. Salam kanan dan kiri secara maksimal, mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.

Catatan: Lakukan Shalat dengan Tuma’ninah (dengan ketenangan hati, tidak tergesa-gesa)

Tahukah Anda:
Shalat itu seperti pelukis dalam lukisan, ketika kita berdiri kita sedang melukis huruf Alif. Ketika kita rukuk kita sedang melukis huruf Lam dan ketika kita sujud kita sedang melukis huruf Ha, jadi waktu shalat kita sedang merangkai nama Allah. Subhanallah.. Mari kita selalu mengingat-Nya...


http://www.facebook.com/notes/gerakan-ayo-shalat-gas/hikmah-gerakan-shalat/278025066221

Read More......

Al Qur'an adalah sumber jawaban

KENAPA AKU DIUJI?

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"[Al-Ankabut: 2-3]

KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

”... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" [Al-Baqarah: 216]

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya“ [Al-Baqarah: 286]

RASA FRUSTASI?

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” [Ali Imran: 139]

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. “ [Al-Imran: 200]

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” [Al-Baqarah: 45]

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah: 111]

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

"…Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung." [At-Taubah: 129]

AKU SUDAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!

"… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." [Yusuf: 87]

Read More......

Apa salahnya menangis?

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina dan merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah Saw meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar Ashshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah Saw karena mendengar ayat-ayat Allah. Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur'an, ketika sampai pada ayat: "Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam" (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Robbnya, kemudian beliau menangis. Lihatlah betapa Rasulullah Saw dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka.

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Robbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat.

Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah disaat membaca Al Qur'an, menangislah ketika berdo'a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi umat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah. Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada.

dari: Forum Konsultasi Pelajar Muslim Indonesia

Read More......